Senin, 27 Juni 2011

CERPEN


Bagi sebagian kita, komik dipahami sebagai adalah bacaan ringan untuk anak-anak yang berisi cerita bergambar. Menurut Scott Mc Cloud, Komikus Amerika sekaligus penulis buku Understanding Comics, komik adalah gambar-gambar yang disusun secara berurutan sehingga menjadi sebuah cerita. Komik yang kita kenal sekarang, muncul pertama kali di Amerika dan Perancis, seperti komik Superman, Batman, dan Spiderman. Sebaliknya di Eropa kita mengenal Tintin, Esterix, dan lucky luke.
Komik yang kini digemari anak-anak adalah komik jepang atau manga. Komik jepang banyak menceritakan tema-tema keseharian dan tokoh-tokohnya orang biasa. Namun disayangkan komik-komik yang ada banyak yang hanya bersifat menghibur semata. Jarang komik yang membelajarkan pembacanya, kalaupun ada jumlahnya belum sebanyak komik-komik yang menghibur. Ada komik yang mempunyai visi pendidikan dengan menyampaikan pesan-pesan pendidikan, namun hanya sebatas pesan-pesan moral saja (moral education). Hanya sedikit ditemukan pesan-pesan pendidikan dengan nuansa ilmu pasti dan ilmu sosial.
Dari kondisi tersebut, muncullah ide untuk membuat komik yang mampu membelajarkan sekaligus menghibur pembacanya, dengan kata lain menerapkan konsep edutainment. Komik seperti ini disebut sebagai komik pembelajaran (comic Learning). Jepang merupakan contoh negara yang sejak puluhan tahun telah mengembangkan komik sebagai salah media komunikasi dan media hiburan. Contohnya komik “ Belajar bersama Dora emon “, telah disadur dalam bahasa Indonesia sebanyak 3 seri. Komik ini didesain secara khusus untuk membelajarkan baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan cerita yang menarik serta ilustrasi yang mendukung, tanpa meninggalkan unsur-unsur dari sebuah komik.
Komik dapat digunakan sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca. Untuk itu para pendidik dan orang tua dapat membimbing murid untuk menemukan komik yang baik, bermanfaat mendidik.
Komik dapat dikatakan sebagai media pembelajaran bila isinya tidak hanya sekedar menghibur, tapi lebih ditekankan pada unsur pembelajaran. Komik Pembelajaran Tidak hanya sebatas membangun minat baca anak, tetapi lebih dari itu komik pembelajaran harus mampu membangun minat dan motivasi anak untuk belajar. Dalam komik terdapat tujuan pembelajaran pada setiap judul ceritanya. Selain itu, diakhir cerita diberikan format evaluasi dengan tujuan agar si pembaca dapat mengerti apa yang telah dibaca dan guru mendapat feedback dari murid. Selain format evaluasi, juga terdapat rangkuman yang menceritakan gambaran penting dari materi yang ingin disampaikan.
Dalam proses pembelajarannya guru perlu membaca komik yang dibaca murid, tanpa keterlibatan guru dalam membaca komik, proses pembalajaran yang ingin disampaikan oleh komik terasa kurang optimal. Dalam membaca komik sebaiknya anak dibimbing, sehingga bila mereka kurang mengerti isi cerita, guru dapat membantu memahami isi komik kepada murid. Untuk itu pada halaman-halaman awal komik pembelajaran tertera panduan untuk orang tua dan guru .
Komik pembelajaran dapat menjadi salah satu sumber belajar yang menyenangkan murid dan dapat mempertahankan minat murid untuk terus belajar. Dengan komik ini diharapkan murid akan lebih mudah mengerti sebuah materi pelajaran, terutama pelajaran-pelajaran eksakta, sehingga kegiatan belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan bagi mereka .

1 komentar:

  1. saya setuju dan akan saya coba untuk membuatnya bersama mirid2 saya! terimakasih

    BalasHapus